Nuansa Bisnis : Bisnis Kelapa (0)

Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.

Bagian-bagian Kelapa

  1. Buah kelapa
    Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga.



  2. Kulit luar
    Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

  3. Sabut kelapa.
    Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

  4. Tempurung
    Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.

  5. Kulit daging buah.
    Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.

  6. Daging buah.
    Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa.

  7. Air kelapa.
    Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.

Manfaat Pohon Kelapa

Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang, daun, nira dan bagian-bagian.

Batang

Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik

Daun

Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).



Nira

Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental. Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.

Buah

Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali

Tempurung kelapa

Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.

Daging kelapa

Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.

Air kelapa

Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco.

Sumber : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Labels: , , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Bebek (0)

1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yangmempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. J E N I S
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2) Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3) Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2. PembibitanTernak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1) Pemilihan bibit dan calon indukPemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2) Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan BibitBibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon IndukCalon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan PerkawinanReproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan PreventifSanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
Pengontrol PenyakitDilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
Pemberian PakanPemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

6. Pemeliharaan KandangKandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck CholeraPenyebab: bakteri Pasteurela avicida.Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit SalmonellosisPenyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8. P A N E N
8.1. Hasil UtamaHasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil TambahanHasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan dengan air hangatPengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b) Pengawetan telur dengan daun jambu bijiPerendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e) Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:1) Permodalan
a. Modal kerja- Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000 - Biaya kelancaran usaha dan lain-lain Rp 108.000.000,-Rp 4.000.000,-
b. Modal Investasi- Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,- Rp 18.000.000,-
Jumlah kebutuhan modalPrasyaratan kredit yang dikehendaki:- Bunga (menurun) 20% /tahun- Masa tanggung angsuran 1 tahun- Lama kredit 3 tahun Rp 130.000.000,-
2) Biaya-biaya
a. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain Rp 4.000.000,-
b. Biaya tetap- Biaya pengambalian kredit:- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I - Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II - Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III - Biaya penyusutan kandang:- biaya penyusutan kandang tahun I - biaya penyusutan kandang tahun II - biaya penyusutan kandang tahun III Rp 14.723.000,-Rp 86.125.000,-Rp 73.125.000,-Rp 3.600.000,-Rp 3.600.000,-Rp 3.600.000,-
3) Biaya tidak tetap
a. Biaya pembayaran ransum:- biaya ransum tahun I- biaya ransum tahun II- biaya ransum tahun III Rp 245.700.000,-Rp 453.600.000,-Rp 453.600.000,-
b. Biaya pembayaran itik siap produksi:- pembayaran tahun I- pembayaran tahun II- pembayaran tahun III Rp 108.000.000,---
c. Biaya pembayaran obat-obatan:- biaya pembayaran obat-obatan tahun I- biaya pembayaran obat-obatan tahun II- biaya pembayaran obat-obatan tahun III(Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum) Rp 2.457.000,-Rp 4.536.000,-Rp 4.436.000,-
4) Pendapatan
a. Penjualan telur tahun I Rp 384.749.920,-
b. Penjualan telur tahun II Rp 615.600.000,-
c. Penjualan telur tahun III Rp 615.600.000,-
d. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- Rp 5.700.000,-

10.2. Gambaran Peluang AgribisnisTelur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.

11. DAFTAR PUSTAKA
1. Bambang Suharno, Ir. dan Khairul Amri. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1998
2. Redaksi Trubus. Beternak Itik CV. 2000-INA. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1999
3. Prawoto; Peternak ternak itik. Desa Sitemu Kec. Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361

12. KONTAK HUBUNGAN
1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENASJl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber :Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
Labels: , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Ayam Arab (2)

Sejumlah peternak unggas khususnya ayam di daerah ini tampaknya mulai melirik usaha di sektor pengadaan bibit. Mereka bukan semata-mata memproduksi telur, melainkan juga menyediakan bibit ternak. Usaha ini kelihatannya cukup beralasan untuk digeluti. Antara lain dalam upaya mengantisipasi pasar, karena dewasa ini permintaan tidak terbatas kepada telur melainkan juga terhadap bibit.

Kelompok Peternak Sepakat di kawasan Kelurahan Telaga Biru, merupakan salah satu kelompok masyarakat yang melakukan usaha pembibitan ayam. Anggotanya tercatat 25 peternak. Mereka berbagi usaha yang harus dilakukan, ada yang khusus melakukan pembibitan ayam Arab. Juga ada yang khusus melakukan penyilangan antara ayam Arab jantan dengan ayam kampung betina.

Menurut Ketua Kelompok Peternak Sepakat Tugiyo, bibit ayam silang tersebut setelah dipelihara ternyata tidak kalah hebat dengan induknya. Kualitas telurnya pun demikian.

Penyilangan atau populer dengan sebutan Crossing juga dilakukan oleh peternak dengan mengawinkan pejantan ayam Arab dengan betina jenis lokal lainnya seperti kate dan white leg horn (ayam ras). Namun kegiatan ini umumnya masih dalam bentuk ujicoba, tetapi yang sudah bisa dilihat hasilnya adalah penyilangan pejantan ayam Arab dengan betina kampung.

Bagi peternak pemula yang mau coba-coba beternak ayam Arab untuk dijadikan ayam petelur, disarankan memelihara sedikitnya l50 ekor piyek (anak ayam Arab umur satu bulan). Setelah berusia selama lima bulan, ayam mulai bertelur dan ini saat yang menggembirakan karena bisa memanen hasilinya.

Memang keuntungan bersih yang diperoleh selama empat bulan dari 150 ekor ayam itu, tergolong kecil yakni hanya sekitar Rp525.000. Angka itu belum termasuk hasil dari kotoran ayam yang bisa dijual dengan harga Rp3.500 per karung. Keuntungan pasti dari kotoran ayam memang sulit dihitung karena jarang bahkan mungkin tidak pernah dibukukan.

"Untuk sangu anak-anak," ujar Kisrani Adie, salah seorang peternak di Komplek Air Mantan. Tugiyo menimpali, hasil penjualan pupuk kandang dari kotoran ayam itu untuk jajan cucunya.

Selain pemasukan dari pupuk kandang, peternak masih bisa mendapatkan keuntungan apabila pakan ternak sebagian dibuat sendiri. Maksudnya tidak 100 persen menggunakan pakan pabrik. Membuat pakan sendiri bisa menghemat hingga 50 persen dibandingkan menggunakan pupuk pabrik. Kalau ayam petelurnya tidak produktif lagi bisa dijual ke pasar sebagai ayam potong.

Jadi kesimpulannya, beternak ayam Arab masih menjanjikan. Bagi anda yang ingin memelihara ayam Arab untuk sekadar menyalurkan hobi bisa membeli ayam Arab dara per ekornya berharga Rp30.000. Untuk ini ada dua keuntungan yang diperoleh, yaitu mendapatkan telurnya karena ayam betina akan bertelur pada usia lima bulan.

Siapa tahu, berawal dari hobi lama-lama bisa menjadi peternak yang berhasil. Sebab menurut keterangan Tugiyo, sebagian besar anggota kelompoknya beternak ayam awalnya hanya sebagai hobi. Tetapi lama kelamaan justru menjadi mata pencaharian yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Bahkan lebih dari itu, untuk memenuhi gizi keluarga tidak perlu harus membeli. Cukup memotong satu atau dua ekor ayam Arab piaraan sendiri, rasa dagingnya tidak kalah dengan rasa daging ayam kampung biasa.

Analisa Usaha Beternak Ayam Arab

Beli piyek umur satu bulan dan usia lima mulai bertelur. Biaya yang harus dikeluarkan selama empat bulan dalam pemeliharaan sebesar Rp2.850.000 dan keuntungan bersih yang didapat Rp525.000.

Perhitungannya sebagai berikut:

Harga piyek l50 x Rp5.000

Rp 750.000

Pakan

Rp 1.800.000

Obat-obatan

Rp 100.000

Air minum (air PDAM)

Rp 120.000

Listrik (penerangan/pemanasan)

Rp 80.000

Jumlah

Rp 2.850.000

Harga jual telur

Rp 3.375.000

Keuntungan bersih selama empat bulan

Rp 525.000


Sumber artikel : saroso sundoro
Labels: , , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Ikan Gurame (2)

1. Sekilas
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuningkuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain.

Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
2.SENTRA PERIKANAN
Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.
3.JENIS
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy (Lacepede)
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
4.MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
5.PERSYARATAN LOKASI

1.

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.
5.PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Kolam
    Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

    a)

    Kolam penyimpanan induk
    Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
    b) Kolam pemijahan
    Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan
    adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.
    c) Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
    Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
    d) Kolam pembesaran
    Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
    e) Kolam/tempat pemberokan
    Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan
    Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:

    a)

    Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).
    b) Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
    c) Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
    d) Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
    e) Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
    f) Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

  2. Peralatan
    Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.

    Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
    seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
6.2. Pembibitan
  1. Pemilihan Induk

    Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:

    a)

    Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
    b) Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
    c) Ukuran kepala relatif kecil
    d) Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
    e) Gerakan normal dan lincah.
    f) Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
    g) Berumur antara 2-5 tahun.

    Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

    a)

    Betina
    - Dahi meninjol.
    - Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
    - Dagu putih kecoklatan.
    - Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
    - Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
    b) Jantan
    - Dahi menonjol.
    - Dasar sirip dada terang keputihan.
    - Dagu kuning.
    - Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
    - Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

  2. Pemeliharaan Induk
    Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

  3. Pembenihan
    Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:

    a)

    Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
    b) Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
    c) Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
    d) Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
    e) Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

  4. Pemeliharaan Bibit
    Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.
    Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
6.3. Pemeliharaan Pembesaran
  1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

    a)

    Polikultur
    Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.
    b) Monokultur
    Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

  2. Pemupukan
    Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
    Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
    Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

  3. Pemberian Pakan
    Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.
    Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

  4. Pemeliharaan Kolam/Tambak
    Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.
Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.
Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

1)

Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.

2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.
Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:

1)

Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

a.

Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
2) Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
3) Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya: (1) siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata; (2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.
7.2. Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.
P A N E N
8.1. Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen.
Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.
Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.
8.2. Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.
PASCA PANEN
9.1. Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a.

Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
9.2. Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a.

Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
9.3. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.
Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a.

Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
b. Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat
juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
5. Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis bisnis untuk budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Biaya produksi
1) Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-
2) Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-
3) Pakan
- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,-
- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,-

Rp. 420.000,-
Rp. 75.000,-
4) Obat
- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,-

Rp 12.000,-
5) Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-
6) Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,-

Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,-

2. Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-
3. Keuntungan Rp. 4.510.300,-
4. Parameter kelayakan usaha
B/C Rasio

= 1,89
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Budidaya ikan gurame, mempunyai prospek bisnis dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi. disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut.
Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000 tergantung keadaan pada saat itu.
DAFTAR PUSTAKA
1. RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987
2. SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999
3. ____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997
KONTAK HUBUGAN
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS; Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Labels: , , , , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Kepiting (1)

Kepiting merupakan salah satu komoditi perikanan yang perlu mendapat perhatian, karena disamping harganya yang cukup mahal di pasaran lokal, juga memberi peluang untuk pasaran ekspor. Di pasaran dalam negeri pun kepiting masih terbatas pada pasar swalayan di kota-kota besar.

Produk kepiting saat ini masih mengandalkan hasil tangkapan para pemancing, kemudian ditampung oleh para pedagang dan seterusnya oleh pedagang tersebut dipasarkan ke pasar-pasar swalayan atau ke konsumen langsung.

Namun ada kendala yang dihadapi oleh pedagang kepiting bahwasanya ada persyaratan yang harus dipenuhi agar kepiting laku dipasaran dengan harga yang tinggi. Persyaratan agar kepiting laku baik adalah :

  1. Kepiting yang sudah matang telur (Kriteria ini merupakan kepiting yang mempunyai harga cukup tinggi).
  2. Kepiting gemuk (kriteria ini harganya lebih rendah dibandingkan dengan yang matang telur).

Sejalan dengan hal tersebut diatas, perlulah kiranya diadakan usaha agar kepiting yang dipasarkan mempunyai kriteria yang diinginkan para konsumen.

Salah satu usaha yang paling tepat saat ini adalah usaha budidaya penggemukan kepiting. Masa yang diperlukan untuk budidaya ini cukup 1- 3 minggu sudah bisa dipanen dengan cara selektif.

METODE BUDIDAYA

Metode budidaya kepiting ada beberapa cara diantaranya adalah :

  • Dengan sistem hamparan tambak (Gambar 1), ukuran antara 5000 m2. Pada penebaran 5 ekor/m3, namun untuk mencari bibit yang jumlahnya sampai ribuan sekaligus tidak mungkin. Umumnya penebaran bibit dilakukan secara bertahap dan cara memanennyapun secara selektif pula.
  • Dengan sistem karamba bamboo (Gambar 2). Ukuran panjang 2,5 m, lebar 2 m dan tinggi 1,75 m. Padat penebaran 25 - 30 ekor/m3. Karamba ini dipasang pada saluran sungai yang tidak terlalu deras, misalnya di muara. Pemasangan dilakukan sehingga 1/4 bagian tidak terendam air.

TEKNIK BUDIDAYA

1. Pemilihan Lokasi
Seperti halnya pada usaha budidaya perikanan yang lain, pada usaha budidaya kepiting ini juga memerlukan persyaratan lokasi yang harus dipenuhi. Hal ini agar dapat mencapai keberhasilan yang diimpikan. Persyaratan lokasi budidaya kepiting antara lain :

  • Aliran sungai yang tidak deras
  • Banyak ditumbuhi pohon bakau atau api-api
  • Kedalaman tidak lebih dari 75 cm
  • Sumber air tersedia sepanjang tahun
  • Kadar garam antara 15 - 30 ‰
  • Suhu bervariasi antara 24 - 32oC
  • pH antara 7,0 - 8,5
  • Air tidak tercemar limbah racun

2. Cara Memperoleh Bibit
Keberhasilan suatu budidaya perikanan disamping ditunjang teknik budidaya yang handal, tersedianya bibit juga sangat menentukan. Untuk usaha budidaya penggemukan kepiting ada cara untuk memperoleh bibit yaitu : Para pemancing menjual kepada pedagang pengumpul, yang kemudian oleh pedagang pengumpul diseleksi sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan, untuk ukuran konsumsi langsung dijual kepada petani pembudidaya. Biasanya ukuran bibit kepiting bervariasi antara 100 - 200 gr.

3. Pemberian Pakan
Kepiting termasuk hewan Carnivora (pemakan daging). Bahan pakan untuk kepiting mudah didapat. Pakan kepiting berupa ikan rucah, siput, wideng. Pemberian pakan dilakukan 2 - 3 kali sehari, yaitu : pagi, sore dan malam hari. Adapun dosis pemberian pakan antara 5 - 15% dari perkiraan berat badan kepiting yang dipelihara.

4. Pemanenan
Masa pemeliharaan penggemukan kepiting relatif singkat atau juga tergantung dari awal penebaran bibit. Untuk bibit ukuran 100 gram dalam masa pemeliharaan 1,5 - 2 bulan sudah bisa mencapai ukuran konsumsi (3 - 4 ekor/kg). Namun apabila awal sudah mempunyai berat lebih dari 200 gram, maka masa pemeliharaan bisa lebih singkat. Petani memanen kepiting dilakukan secara selektif yaitu dengan cara memancing dan memisahkannya antara kepiting yang gemuk dan matang telur. Kepiting yang sedang matang telur mempunyai harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Kemudian kepiting diikat kakinya dengan tali raffia atau karet kemudian dimasukkan ke dalam keranjang.

5. Pemasaran
Pemasaran kepiting konsumsi belum ada permasalahan, bahkan permintaan pasar belum terpenuhi karena produksi kepiting sampai saat ini masih mengandalkan hasil tangkapan. Pemasaran kepiting bisa dilakukan di pasar, toko swalayan, pedagang pengumpul (depot) atau pengusaha rumah makan yang
menyediakan sea food.

Sumber : Warta Jaladri No. 02/12/03, Buletin Balai Diklat Perikanan Tegal.

Labels: , , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Laundry (0)

Namanya juga bisnis, ya tentu bisa aja segala macam usaha di geluti, yang penting bisa ngga kita melakukannya, senang nggak dengan pekerjaannya dan yang paling penting bisa menghasilkan uang ngga dari bisnis tersebut.

Nggak usah muluk-muluk deh, kita bisa mulai dari yang resikonya kecil, dan juga modalnya cuman jutaan.

Bisnis laundry begitu juga, dari yang namanya tukang cuci pakaian tetangga sampai tukang cuci sekelas "5 a'sec" yang cabangnya dimana-mana, itu adalah suatu bisnis yang mungkin bisa diambil contoh.

Dibawah ini ada tulisan, yang ditulis oleh Bambang Mulatho dan Endang Priyono, berisikan mengenai bisnis laundry yang mungkin bisa jadi ide buat rekan-rekan kalau tertarik untuk digeluti sebelum punya pilihan usaha yang lain.

Bisnis laundry ternyata cukup tahan menghadapi krismon. Lihat saja PT. Kreamindo (5 a'sec), Big Mas, Martinizing yang hingga kini tetap berkibar. Begitu pula halnya nasib sejumlah binatu tradisional. Mereka justru makin eksis.

Tentunya ada kiat-kiat tertentu hingga mereka sukses membangun usaha tersebut. Menurut pemilik Abarukmo Laundry, Ririn, 30 tahun, sebelum membuka usaha ia pernah bekerja disebuah perushaan laundry. Disitu ia belajar seluk beluk bisnis binatu.

Belakangan ia bersama suaminya yaitu Sugondo, Ririn membuka usaha sendiri. Modal awalnya cuma Rp. 3 Juta. Itu sudah termasuk sewa tempat di Jlan Porselin I Rawangun dan pembelian mesin pengering manual yang harus dikontrol setiap waktu. Bandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan boiller.

Selama 11 tahun membangun usaha, omzet kotor perbulan sekitar 25 juta rupiah. Bahkan disaat krismon lagi hangat-hangatnya, pendapatan masih diatas Rp. 20 juta.

Saat ini Ambarukmo Laundry yang sudah membuka 50 agen memiliki sejumlah pelanggan tetap. Selain perorangan, ada juga yang berasal dari hotel dan pusat-pusat olah raga. Misalnya Hotel Cempaka, Padang Golf Halim, Senayan Golg. Mereka ada yang langsung datang ketempatnya tanpa agen.

Beberapa Kunci Sukses
Bisnis Laundry :

  1. Pilihlah Lokasi yang bagus.
  2. Memiliki mesin cuci, mesin pengering dan mesin penggosok.
  3. Pastikan kita punya resep untuk penghilang noda.
  4. Yang pengalamannya masih nol, disarankan menimba pengalaman dengan menjadi agen. Kemudian tingkatkan pengetahuan mengenai cara menggosok dan cara mencuci yang baik.
  5. Untuk pertama kali disarankan mencari rekanan minimal 3 agen.
  6. Sebisa mungkin kendalikan sendiri usaha laundry dan memantau langsung mampu atau tidaknya agen.
  7. Mengerjakan dengan tepat waktu pesanan langganan dan jangan sampai mengecewakannya. Kalau ada komplain cucian kurang bersih dan minta diulang, harus dilayani tanpa ongkos tambahan.
  8. Perlakukan karyawan dan agen sebagai mitra kerja. Tanpa mereka berarti tidak ada uang masuk.
  9. Harus bisa megatur keuangan dengan sungguh-sungguh. Mana yang harus didahulukan harus jelas.
  10. Agar usaha tetap berkembang, pembagian prosentase dengan agen harus wajar.
  11. Buatlah perjanjian dan tepati, misalnya tentang baju rusak atau baju hilang.
  12. Memanfaatkan management yang baik dan disiplin. Misalnya biasa 3 hari selesai, usahakan lebih singkat. Kalau bisa pagi diterima siang sudah jadi.
  13. Buatlah pembukuan yang rapi. Harus dipisahkan antara pengantaran, pengambilan, buku agen dan lain-lain.
  14. Buatlah rekapitulasi dari setiap agen pada setiap akhir bulan.

Mudah-mudahan dengan informasi yang sedikit tersebut dan beberapa kiat untuk menjadi Pengusaha Bisnis Laundry yang suskes dapat menjadi inspirasi teman-teman.

Selamat menjadi tukang cuci, minimal tukang cuci sementara dirumah, gantiin istri untuk yang belum dapat kerjaan.

Labels: , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Lebah Madu (0)

Sudah lama madu dimanfaatkan sebagai ramuan minuman/makanan kesehatan. Tapi, sedikit sekali yang membudidayakannya. Inilah cerita dari PAP Cibubur.

Manisnya madu, siapa yang tak tahu. Namun manisnya bisnis madu belum semua orang mahfum. Salah satu yang telah menikmati rezeki dari beternak madu adalah Pusat Apiari Pramuka (PAP) Cibubur, Jakarta Timur.

Padahal untuk beterbak lebah tidak berbelit. Masalah yang dihadapi juga tidak sulit. Penyakit lebah tidak ada yang mematikan. "Paling hanya kutu", kata Nurrochman, Kepala Bagian umum dan Personalia PAP. Hama lain adalah predator, yaitu burung dan lebah besar. Itupun terjadi kalau lebah terbang terlalu tinggi.

Peralatan

Memahami koloni (keluarga) lebah adalah penting, yang harus diketahui sebelum beternak lebah. Sebuah koloni terdiri dari satu ekor lebah ratu, berpuluh-puluh sampai beratus-ratus lebah jantan dan beribu-ribu lebah pekerja. "Ibarat sebuah kerajaan, dalam satu koloni hanya terdapat satu ekor ratu, kalau lebih akan berkelahi," ujar Wawan Darmawan , sejawat Nurrochman.

Masing-masing mempunyai tugas sendiri. Lebah ratu yang bisa hidup sampai lima tahun bertugas bertelur. Sedangkan lebah jantan yang hidup hanya dalam hitungan bulan bertugas mengawini lebah ratu. Setelah kawin ia langsung mati apes benar nasibnya. Nah yang bertugas menghasilkan madu disebut lebah pekerja. Ketiganya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dari merekalah madu tercipta dan koloni berkembang.

Satu koloni akan menepati sebuah kotak atau istilah kerennya stup. Standar internasional ukuran kotak adalah 20 x 20 x 40 cm3 , kotak dengan ukuran tersebut mempunyai daya tampung lebah sebanyak dua puluh ribu lebah.

Dalam stup terdapat 6-9 frame/bingkai sarang sebagai rumah lebah. Satu frame disiapkan sebagai fider atau tempat menaruh makanan disaat paceklik. Alat lain yang diperlukan adalah extractor yaitu alat untuk memanen madu. Dengan cara memutar, madu akan keluar tanpa merusak sarang lebah. Untuk mengambil bee polen (tepung sari) gunakan alat pollent trap. Sedangkan untuk membuat royal jelly pakailah grafing.

Selain yang disebutkan diatas, diperlukan juga peralatan tambahan seperti pengasap (smoker), masker,hifi tool (pengungkit), pisau madu,kurungan ratu,penyeka ratu, sikat lebah, mangkokak royal jelly dan sarung tangan.

Ikuti Musim

Saat ini ada dua species yang dikembangkan oleh PAP yaitu lebah unggul (Apis mellifera) dan lebah lokal (Apis Cerana), dalam berternak lebah dua hal yang diadapat sekaligus. Pertama, untuk pengembangan dengan cara mengambil tepung sari (bee pollen), royal jelly dan pengembangan koloni. Kedua, diambil madunya.

Lebah tidak produktif setiap bulannya. Masa produktif adalah bulan Juni sampai Nopember, selebihnya masa paceklik. Dalam masa produktif , praktis tidak diperlukan biaya apapun, kecuali lebah terserang hama kutu. Hanya jika paceklik tiba, setiap minggu harus mengeluarkan 1 kg gula pasir untuk setiap stup. Gula tersebut dibuat sirup dengan perbandingan 1 : 1.

Waktu panen yang diperlukan sebauh koloni dalam stuf relatif singkat, yaitu 15 hari. Artinya dalam satu bulan bisa dipanen dua kali. Setiap panen bisa mendapat 3 kg madu, 3 gr royal jelly dan 100 gr bee pollen. Seperti telah disebutkan diatas untuk memanen madu tinggal memutar exstactor. Setelah itu lakukan penyaringan untuk memisahkan madu dengan kotoran. Selanjutnya madu dimasukkan ke dalam botol/kemasan. PAP menggunakan botol ukuran 100 cc, 300 cc dan 600 cc.

Pemasaran

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, mengkonsumsi madu sebaiknya tiga kali sehari. Bagi orang dewasa setiap pagi mengkonsumsi 40 gr madu. Siang dan sore cukup 30 gr saja. Sedangkan untuk anak-anak pagi 30 gr , siang dan sore 20 gr saja.

Rata-rata pihaknya menjual madu ukuran 30 cc dengan harga Rp 10.000 perbotol, ukuran 60 cc, Rp 20.000 perbotolnya. Harga tersebut tidak berlaku bagi madu klengkeng yang harga perbotolnya Rp 18.000 (300 cc) dan Rp 35.000 (600cc).

Dari berbagai jenis madu yang paling laku dipasaran adalah madu kapuk. Soalnya madu ini bisa dikonsumsi semua orang dari balita sampai kakek-nenek. Sedangkan madu yang paling mahal adalah madu klengkeng karena hasil panennya relatif lebih kecil dibanding jenis lain.

Guna memenuhi permintaan konsumen yang sudah tersebar dipelosok negeri, PAP membuka perwakilannya di Jalan Raya Kutosari, Gringsing Kabupaten Batang Jawa Tengah. YHD(Kiriman Joko Harismojo, Jakarta)

Disalin kembali oleh Purnomo Bayu Aji.

ANALISA KEUNTUNGAN USAHA BUDI DAYA LEBAH PERSTUP/ KOTAK
  1. Biaya lancar
  2. Bibit satu koloni lebah unggul (apis mellfera) Rp 175.000

    Biaya simulasi/makan masa paceklik 1 kg/minggu

    (4kg x 6 bulan) x Rp 4000 = Rp 96.000

    Biaya obat-obatan Rp 10.000

    Total biaya lancar Rp 281.000

  3. Pendapatan
  4. Penjualan madu berbagai jenis dengan asumsi harga terendah madu

    Curah per kg Rp 20.000 (6kg x 6 bulan x Rp 20.000) Rp 720.000

    Penjualan tepung sari/bee polen

    (200gr x 6 bulan) x Rp150.000/kg Rp 180.000

    Penjualan Royal jelly dengan harga Rp 1200/kg

    (6gr x 6 bulan) x Rp 1200 Rp 43.000

    Total pendapatan Rp 943.200

  5. Keuntungan (B – A)

Rp 943.200 – Rp 281.000 Rp 662.200

Catatan :

  • Hitungan diatas belum termasuk investasi stup/koak dan alat-alat lainnya
  • Belum termasuk biaya migrasi/pemindahan kotak ke daerah lainnya.

Kunci sukses Budi daya lebah
  • Pilih bibit lebah unggul
  • Pilih lokasi yang dekat dengan pohon
  • Pindah stup/kotak mengikuti musim bunga
  • Tempatkan kotak ditempat yang aman dari predator
  • Beri makan/stimulasi yang cukup (saat paceklik)
  • Jaga kesinambungan koloni hanya ada satu lebah ratu.
  • Pengembangan koloni yang ada
Labels: , , , , , , , ,