Nuansa Bisnis : Bisnis Kelapa (0)

Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.

Bagian-bagian Kelapa

  1. Buah kelapa
    Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga.



  2. Kulit luar
    Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

  3. Sabut kelapa.
    Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

  4. Tempurung
    Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.

  5. Kulit daging buah.
    Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.

  6. Daging buah.
    Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa.

  7. Air kelapa.
    Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.

Manfaat Pohon Kelapa

Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang, daun, nira dan bagian-bagian.

Batang

Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik

Daun

Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).



Nira

Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental. Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.

Buah

Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali

Tempurung kelapa

Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.

Daging kelapa

Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.

Air kelapa

Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco.

Sumber : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Labels: , , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Bebek (0)

1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yangmempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. J E N I S
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2) Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3) Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2. PembibitanTernak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1) Pemilihan bibit dan calon indukPemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2) Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan BibitBibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon IndukCalon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan PerkawinanReproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan PreventifSanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
Pengontrol PenyakitDilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
Pemberian PakanPemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

6. Pemeliharaan KandangKandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck CholeraPenyebab: bakteri Pasteurela avicida.Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit SalmonellosisPenyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8. P A N E N
8.1. Hasil UtamaHasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil TambahanHasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan dengan air hangatPengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b) Pengawetan telur dengan daun jambu bijiPerendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e) Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:1) Permodalan
a. Modal kerja- Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000 - Biaya kelancaran usaha dan lain-lain Rp 108.000.000,-Rp 4.000.000,-
b. Modal Investasi- Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,- Rp 18.000.000,-
Jumlah kebutuhan modalPrasyaratan kredit yang dikehendaki:- Bunga (menurun) 20% /tahun- Masa tanggung angsuran 1 tahun- Lama kredit 3 tahun Rp 130.000.000,-
2) Biaya-biaya
a. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain Rp 4.000.000,-
b. Biaya tetap- Biaya pengambalian kredit:- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I - Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II - Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III - Biaya penyusutan kandang:- biaya penyusutan kandang tahun I - biaya penyusutan kandang tahun II - biaya penyusutan kandang tahun III Rp 14.723.000,-Rp 86.125.000,-Rp 73.125.000,-Rp 3.600.000,-Rp 3.600.000,-Rp 3.600.000,-
3) Biaya tidak tetap
a. Biaya pembayaran ransum:- biaya ransum tahun I- biaya ransum tahun II- biaya ransum tahun III Rp 245.700.000,-Rp 453.600.000,-Rp 453.600.000,-
b. Biaya pembayaran itik siap produksi:- pembayaran tahun I- pembayaran tahun II- pembayaran tahun III Rp 108.000.000,---
c. Biaya pembayaran obat-obatan:- biaya pembayaran obat-obatan tahun I- biaya pembayaran obat-obatan tahun II- biaya pembayaran obat-obatan tahun III(Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum) Rp 2.457.000,-Rp 4.536.000,-Rp 4.436.000,-
4) Pendapatan
a. Penjualan telur tahun I Rp 384.749.920,-
b. Penjualan telur tahun II Rp 615.600.000,-
c. Penjualan telur tahun III Rp 615.600.000,-
d. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- Rp 5.700.000,-

10.2. Gambaran Peluang AgribisnisTelur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.

11. DAFTAR PUSTAKA
1. Bambang Suharno, Ir. dan Khairul Amri. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1998
2. Redaksi Trubus. Beternak Itik CV. 2000-INA. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1999
3. Prawoto; Peternak ternak itik. Desa Sitemu Kec. Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361

12. KONTAK HUBUNGAN
1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENASJl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber :Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
Labels: , , , , , ,

Nuansa Bisnis : Bisnis Ayam Arab (2)

Sejumlah peternak unggas khususnya ayam di daerah ini tampaknya mulai melirik usaha di sektor pengadaan bibit. Mereka bukan semata-mata memproduksi telur, melainkan juga menyediakan bibit ternak. Usaha ini kelihatannya cukup beralasan untuk digeluti. Antara lain dalam upaya mengantisipasi pasar, karena dewasa ini permintaan tidak terbatas kepada telur melainkan juga terhadap bibit.

Kelompok Peternak Sepakat di kawasan Kelurahan Telaga Biru, merupakan salah satu kelompok masyarakat yang melakukan usaha pembibitan ayam. Anggotanya tercatat 25 peternak. Mereka berbagi usaha yang harus dilakukan, ada yang khusus melakukan pembibitan ayam Arab. Juga ada yang khusus melakukan penyilangan antara ayam Arab jantan dengan ayam kampung betina.

Menurut Ketua Kelompok Peternak Sepakat Tugiyo, bibit ayam silang tersebut setelah dipelihara ternyata tidak kalah hebat dengan induknya. Kualitas telurnya pun demikian.

Penyilangan atau populer dengan sebutan Crossing juga dilakukan oleh peternak dengan mengawinkan pejantan ayam Arab dengan betina jenis lokal lainnya seperti kate dan white leg horn (ayam ras). Namun kegiatan ini umumnya masih dalam bentuk ujicoba, tetapi yang sudah bisa dilihat hasilnya adalah penyilangan pejantan ayam Arab dengan betina kampung.

Bagi peternak pemula yang mau coba-coba beternak ayam Arab untuk dijadikan ayam petelur, disarankan memelihara sedikitnya l50 ekor piyek (anak ayam Arab umur satu bulan). Setelah berusia selama lima bulan, ayam mulai bertelur dan ini saat yang menggembirakan karena bisa memanen hasilinya.

Memang keuntungan bersih yang diperoleh selama empat bulan dari 150 ekor ayam itu, tergolong kecil yakni hanya sekitar Rp525.000. Angka itu belum termasuk hasil dari kotoran ayam yang bisa dijual dengan harga Rp3.500 per karung. Keuntungan pasti dari kotoran ayam memang sulit dihitung karena jarang bahkan mungkin tidak pernah dibukukan.

"Untuk sangu anak-anak," ujar Kisrani Adie, salah seorang peternak di Komplek Air Mantan. Tugiyo menimpali, hasil penjualan pupuk kandang dari kotoran ayam itu untuk jajan cucunya.

Selain pemasukan dari pupuk kandang, peternak masih bisa mendapatkan keuntungan apabila pakan ternak sebagian dibuat sendiri. Maksudnya tidak 100 persen menggunakan pakan pabrik. Membuat pakan sendiri bisa menghemat hingga 50 persen dibandingkan menggunakan pupuk pabrik. Kalau ayam petelurnya tidak produktif lagi bisa dijual ke pasar sebagai ayam potong.

Jadi kesimpulannya, beternak ayam Arab masih menjanjikan. Bagi anda yang ingin memelihara ayam Arab untuk sekadar menyalurkan hobi bisa membeli ayam Arab dara per ekornya berharga Rp30.000. Untuk ini ada dua keuntungan yang diperoleh, yaitu mendapatkan telurnya karena ayam betina akan bertelur pada usia lima bulan.

Siapa tahu, berawal dari hobi lama-lama bisa menjadi peternak yang berhasil. Sebab menurut keterangan Tugiyo, sebagian besar anggota kelompoknya beternak ayam awalnya hanya sebagai hobi. Tetapi lama kelamaan justru menjadi mata pencaharian yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Bahkan lebih dari itu, untuk memenuhi gizi keluarga tidak perlu harus membeli. Cukup memotong satu atau dua ekor ayam Arab piaraan sendiri, rasa dagingnya tidak kalah dengan rasa daging ayam kampung biasa.

Analisa Usaha Beternak Ayam Arab

Beli piyek umur satu bulan dan usia lima mulai bertelur. Biaya yang harus dikeluarkan selama empat bulan dalam pemeliharaan sebesar Rp2.850.000 dan keuntungan bersih yang didapat Rp525.000.

Perhitungannya sebagai berikut:

Harga piyek l50 x Rp5.000

Rp 750.000

Pakan

Rp 1.800.000

Obat-obatan

Rp 100.000

Air minum (air PDAM)

Rp 120.000

Listrik (penerangan/pemanasan)

Rp 80.000

Jumlah

Rp 2.850.000

Harga jual telur

Rp 3.375.000

Keuntungan bersih selama empat bulan

Rp 525.000


Sumber artikel : saroso sundoro
Labels: , , , , , , ,